• Setealah Anda menemukan tag diatas, salin script dibawah ini tepat diatas/sebelumnya Sebab Kebakaran Pasar Truko Karangrayung

7/12/2015

Sebab Kebakaran Pasar Truko Karangrayung

Amukan si Jago Merah

Grobogan, Sabtu (11/7/15) pukul 19.30 WIB menjadi hari bersejarah. Duka mendalam dialami para pedagang yang kehilangan dagangan untuk persiapan lebaran ludes oleh si jago merah. Puluhan kios yang struktur bangunannya banyak terbuat dari kayu, kini tinggal abu dan puing reruntuhan.


Pasar Truko merupakan jenis pasar Tradisional terletak di Desa Mojoagung kecamatan Karang rayung kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Berjarak kurang lebih 6,5 km dari pasar Godong kea rah Karang rayung atau Juwangi-Boyolali. Pasar Truko berdiri lebih dari 30 tahun yang lalu. Keberadaan pasar ini telah membuat perputaran perekonomian di karang rayung, Godong dan penawangan bahkan sampai jeketro Gubug.

Titik lokasi Kebakaran
Letak yang strategis, jumlah penduduk yang makin meningkat menjadikan pasar ini menjadi rujukan masyarakat. Bahkan di perempatan Truko sering terjadi kemacetan karena jalan ini terhubung antara kecamatan karang rayung dengan Kecamatan Godong dan Juwangi kabupaten Boyolali. Infrastruktur Jalan dengan Cor Beton menjadikan wilayah ini menjadi jalur alternatif Semarang Purwodadi, dan Semarang-Solo

Kejadian ini mengingatkan penulis, sebelum Ramadhan pernah makan lontong sayur dengan sambal kacang tanah.  Murah meriah cukup mengeluarkan uang 6000 sudah bisa makan kenyang. Pernah juga penulis membeli peralatan elektronik di area pasar, sembari melihat lihat perlengkapan pertanian seperti Arit (sabit), Bendo, Pacul (Cangkul) dan Garuk Jerami.

Masyarakat yang mayoritas penduduknya bertani, berdekatan dengan Pasar Truko seperti Warga Desa Pangkalan, Kopek, Kemploko, Guci, Sumur Gede, Sambung, anggas wangi, Guyangan, Gundi, Sumberagung, Karang rayung, Mojo agung, putat nganten, temurejo, Rawoh, Dempel, werdoyo. Akan memanfaatkan Pasar Truko Sebagai rujukan mencari bahan Sembako dan perlengkapan rumah tangga.

Hubungan pedagang dengan masyarakat sekitar seperti saudara, ada kabar kejadian kebakaran ini salah seorang penduduk dari desa Gundi Cegluk sapaan akrabnya langsung mendatangi lokasi . Warga hanya bisa membantu memadamkan kobaran api, dan memberikan semangat kepada pedagang untuk tetab tabah menerima cobaan ini.

Kobongan
Seperti Supriyono (43), mengatakan, saat kejadian, warga tengah menjalankan ibadah salat tarawih. Hanya saja, lanjut dia, saat itu beberapa warga melihat ada kobaran api yang membumbung ke atas di salah satu kios di pasar Truko.

Luluh Lantah
Warga lalu berteriak dan berhamburan karena kobaran api semakin membesar. Warga lalu menginformasikan kepada aparat setempat, kata Supriyono. Sementara seorang pemilik kios, Darti (48), mengaku tak tau menahu perihal kebakaran yang terjadi. Warga Desa Mojoagung itu bisa mengetahui adanya kebakaran dari tetangganya (tribunjateng)

Setelah berjuang satu jam, petugas pemadam kebakaran yang dibantu warga sekitar, berhasil menjinakkan amukan si jago merah. ” dari pihak-pihak terkait belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran secara pasti. Namun ada dugaan, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek. Untuk berapa kerugian saat ini pemerintah kabupaten Grobogan masih melakukan pendataan

Seperti Darpin (51) harus kehilangan Toko dan dagannya “Padahal arep nggo mremo lebaran mas malah keno kobongan” sambil berkaca-kaca matanya. Lebaran kali ini, mereka harus kehilangan barang dagangan, kios dan los. Puluhan juta raib dalam sekejab oleh si jago merah. Lebaran sebentar lagi harusnya menjadi kebahagiaan sanak saudara. Kini ratapan tangis, kesedihan, luka yang mendalam dan hanya sikap pasrah yang bisa dilakukan untuk tepat tegar menghadapi ujian di bulan ramadhan tahun ini.

Grobogan, 12 Juli 2015
Salam
Setiawan Widiyoko

No comments:

Post a Comment

Komentar anda sangat bermanfaat