• Setealah Anda menemukan tag diatas, salin script dibawah ini tepat diatas/sebelumnya Sate Sapi keturunan ke tiga

1/14/2017

Sate Sapi keturunan ke tiga

Penerus ketiga Mbak Is
Grobogan memiliki banyak potensi, diantaranya kuliner sate sapi legendaris di kecamatan Gubug. Ada yang beda dengan sate-sate lain yang di jajakan pada umumnya. Jika di hitung umur sate sapi ini sudah lebih dari setengah abad.

Cerita ini berawal dari 65 tahun yang lalu atau sekitar tahun 1950  pasca Indonesia Merdeka , seorang pemuda bermana Tugiman yang tinggal di desa Gubug, mulai membuka usahanya sebagai pedagang sate sapi. alasan memilih sate sapi pada saat itu lantaran Tugiman mendapatkan inspirasi saat dirinya berkunjung ke Kudus.

Sate Sapi Tugiman memiliki ciri khas dalam racikan bumbu, seperti dalam penyajiannya satu porsi nasi di hidangkan dalam piring beralaskan daun pisang, sedangkan satenya di pisah. bumbu kacang yang sudah  di di haluskan di campur dengan rempah dan air di panaskan dalam tungku sebagai campuran bumbu yang di balurkan di atas nasi. Hidangan ini hampir mirip seperti Nasi padang, tetapi rasa dan kelezatannya menandakan masakan kedaerahan Grobogan. lantas bagaimana jika dibandingkan dengan sate Blotongan atau sate Rhoma Salatiga. tentu beda bahan olahan dan dagingnya. meskipun rasanya sama sama legit dan lezat.

Saat sundukan daging di bakar, kepulan asap menambah nikmat

Penerus Pertama 1970 an

Setelah Tugiman meninggal pada tahun 70 an jualan sate dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Sumidi. Biasanya langganan jika ke Gubug langsung menuju ke terminal Gubug (pada saat itu) sekarang pasar Sepeda. Lapaknya tidak begitu luas, tapi nyaman bagi pecinta kuliner sate. Orang bilang makan sate berlauk asap.

Adapun penerus kedua (1985) diserahkan kepada Sumidi, cara penyajian dan racikan bumbunyapun masih sama, pada akhirnya Sumidi tidak lagi berdagang akhirnya dilanjutkan oleh seorang putrinya yang bernama Kasmi. Bagi Kasmi tidak asing lagi jualan sate karena sejak muda sudah belajar dagang sama Pak'e (Bapak Sumidi) 

Hingga akhirnya keberlangsunga bisnis keluarga itu sampailah pada penerus ke tiga (2015), tak lain adalah putrinya Kasmi atau Buyutnya mbah Tugiman yang bernama Is. Mbak Is mulau meneruskan usaha keluarga sejak tahun 2015. tidak ada yang beda dalam penyajiannya malahan saat ini pengunjungnya semakin banyak. kata Mbak Is pernah kedatangan pembeli tak lain adalah wakil bupati Grobogan yang pada saat itu Icek Baskoro.


Para Penerus Sate Sapi Tugiman
Adapun para penerus sate sapi Tugiman sampai saat ini ada empat tempat, adapun lokasinya

1. Pasar Sepeda Gubug ( Cucu dan Buyut)
2. Per telon Gubug ( Cucu)
3. Depan Kecamatan ( Cucu)
4. Depan Pasar Karangawen Demak ( Buyut)

Hidangan seperempat porsi

Untuk menikmati sate sapi cukuplah dengan harga Rp. 35.000/ Porsi dengan rincian satu tusuk sapi Rp. 3000, Nasi Putih Rp. 3000 dan Es Teh Rp. 3000. Bagi pemilik kolesterol, asam urat, darah tinggi pemesanan setengah/ seperempat porsi tetap di layani.

Penulis belajar mengipas Sate

Saat penulis menikmati hidangan itu, ada pula pak Wahid  beliau seorang Kyai dan pengasuh Ponpes Fatakhillah Karangawen Demak, menyempatkan dirinya untuk makan sate sapi pasar sepeda Gubug. saat ditanya sudah berapa lama berlangganan, ternyata pak Wahid sudah berlangganan saat masih muda atau saat penerus kedua yang saat itu dipegang oleh pak Sumidi.

Saat ini Mbak Is sudah menyiapkan penerus sate sapi jika dirinya nanti sudah tidak sanggup lagi berjalan, tak lain adalah anaknya bernama Reni. saat ditanya dalam sela sela mengipas sate Mbak Reni menyampaikan bahwa dirinya siap melanjutkan usaha ibunya.

Bagi pembaca yang ingin merasakan nikmatnya sate sapi pasar Sepeda Sate sapi Gubug mampir saja, ingat mbak is buka pagi pukul 07.00 WIB  dan tutup 11,00  WIB karena pasti sudah habis.

salam

Setiawan Widiyoko

No comments:

Post a Comment

Komentar anda sangat bermanfaat